Banyak orang yang sekarang ini memiliki berat badan tidak ideal atau
bisa dikatakan obesitas. Hal ini yang menjadikan awal dari sumber
penyakit dari tahun ket tahun semakin meningkat. Dan mereka yang
kelebihan berat badan ada yang melakukan berbagai cara untuk dapat
menurunkan berat badan dengan melakukan olah raga dan diet. Namun secara
keseluruhan pola makan itu memiliki peranan yang penting sekali.
Tapi, masih banyak orang yang belum tahu takaran makanan yang harus
dikonsumsi agar pas untuk pemenuhan keseharian. Sebab kebutuahn asupan
makanan setiap orang berbeda-beda tergantung pekerjaan yang dilakukan.
Dengan melihat ketidak tahuan bagaimana memastikan asupan makanan yang
pas itu, sekolompok anak IPB membuat alat yang dapat mengukur takaran
makanan yang pas dalam progam diet.
Mereka terdiri dari Ida Mursyidah, Lely Trijayanti dan Fatma Putri
ST, mahasiswa dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas
Ekologi Manusia (FEMA) dan Alvin Fatikhunnada dari Departemen Teknik
Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) serta Hasan
Nasrullah dari Departemen Fisika Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA)
yang mendesain Centong digital untuk mencegah obesitas dini.
Alat pengukur ini diberinama “Capres” tapi ini bukanlah calon
presiden, namun sebuah alat yang terbuat dari centong nasi yang
dipasangi dengan timbangan dengan flex sensor, baterai, dan LCD. Inovasi
ini sangat mudah dibuat dan pengukur timbangan ini dibandrol dengan
harga Rp. 400.000 saja. Ini tidak terlalu mahal dengan alat timbangan
digital yang lain berkisar atara Rp. 150. 000 sampai Rp. 200.000 saja.
Pada waktu sekarang alat ini dapat mengukur porsi makanan seperti
nasi, sayur, daging dan kacang-kacangan saja. Akan tetapi kedepan alat
ini akan dikembangkan untuk dapat mengukur kadar gula, kadar garam pada
makanan. Hal ini akan semakin banyak membantu orang sekarang untuk
mengetahui dengan baik porsi makanan itu terdiri dari apa saja dan
berapa kadarnya.
Dengan karya yang telah diciptakan ini, baru-baru ini mereka telah
memenangi kompetsi inovasi di Yogyakarta dengan menyabet juara 1.
Kemenagan ini sebagai bukti bahwa karya ini memiliki kualitas dan nilai
guna yang sangat dibutuhkan pada waktu sekarang ini. Teknologi ini
diharapkan menginspirasi bagi ilmuwan Indonesia lain terpacu untuk
berkarya.
Sumber: antaranews.com
http://beritabaik.web.id/2014/06/12/capres-pengukur-kadar-makan-dari-ipb/
Minggu, 18 Desember 2016
” Capres” Pengukur Kadar Makan dari IPB
✔
Saktian
Diterbitkan 23.18
Artikel Terkait
Newest Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)