Minggu, 18 Desember 2016

ITS Pamerkan Bus Listrik ditengah Kenaikan Harga BBM

Ditengah pro kotra masyarakat dalam kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menaikan harga BBM, akademisi ITS membuat sebuah gebrakan dengan membuat bus dengan tenaga listrik. Inisiatif ini untuk dapat memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara dalam menjawab masalah yang sedang terjadi. Sikap ini harusnya di dukung oleh masyarakat dan pemerintah untuk dapat mengurangi ketergantungan dari bahan bakar minyak yang telah banyak membebani negara.

Pembuatan bus listrik ini hasil kerjasama antara ITS dengan pemerintah kota Surabaya dan operator seluler Telkomsel guna mengatasi trasportasi umum yang semuanya menggunakan bahan bakar minyak. Dalam Launching yang di lakukan pada Minggu (23/11) di Car Free Day Surabaya di hadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Rektor ITS Prof Triyogi Yuwono, dan Direktur Telkomsel Alex J. Sinaga.
Seusai acara seremonial peresmian, Wali Kota Surabaya mencoba menggunakan bus listrik tersebut
dengan berkeliling kawasan CFD di pusat kota Surabaya sekitar 3 kilometer. Setelah berkeliling kawasan dengan bus listrik, Risma memberikan pendapat bahwa bus ini sesuai dengan visi kota surabaya sebagai ecocity. Kemudian Risma berujar bila dia akan pesan untuk digunakan oleh pemerintah kota Surabaya.


Kemudian Rektor ITS Triyogi Yuwono menyatkan alam pembuatan bus ini menghabiskan anggaran senilai Rp. 1,5 milyar. Anggaran yang paling besar digunakan untuk membeli mesin dan baterai yang di datangkan dari Tiongkok dan Singapura. Sedangkan bahan yang lain itu tidak terlalu mahal.
Masih menurut Triyogi, pembuatan bus listrik ini dengan waktu yang sangat cepat. Sebab pihak ITS dihubungi oleh Telkomsel sekitar dua bulan yang lalu untuk dapat membuat bus listrik. Dengan segera pihak ITS membuat tim untuk dapat mengerjakan bus listrik ini dengan waktu hanya dua bulan sudah selesai.
Lantas apakah karya yang dihasilkan oleh akademis ITS ini bisa dikembangakn untuk digunakan sebagai transportasi umum. Sebagaiamana yang dikemukakan oleh Ketua Tim Riset Mobil Listrik Muhammad Nur Yuniarto, bahwa masa depan bus ini sangat baik mengingat harga BBM yang akan terus naik dan sumber daya minyak yang terus menurun. Sehingga memerlukan angkutan umum yang tidak menggunakan energi BBM lagi (jawapos/tribunnews).

Artikel Terkait